Preventive
maintenance adalah serangkaian kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan- kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang
dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses
produksi. Jadi, semua fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan (preventive
maintenance) akan terjamin kontinuitas kerjanya dan selalu diusahakan dalam
kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses
produksi pada setiap saat.
Dalam
bidang listrik/instalasi listrik Preventive Maitenance diantaranya meliputi :
1. Pemeliharaan
dan Perawatan Terhadap MVMDP / Cubicle.
2. Pemeliharaan
dan Perawatan Terhadap Trafoi Distribusi.
3. Pemeliharaan
dan Perawatan Terhadap Panel LVMDP.SDP.DP dan Panel Listrik Lainnya.
4. Pemeliharaan
dan Perawatan Terhadap Panel Kapasitor Bank.
5. Pemeliharaan dan
Perawatan Terhadap Genset,Panel Control Genset (PKG),Panel ATS/AMF.
6. Pemeliharaan
dan Perawatan Terhadap Ruangan Gardu dan atau Ruangan Panel / Power House.
Macam-macam
Preventive Maintenance diantaranya :
1.
Routine maintenance
Kegiatan
perawatan yang dilakukan secara rutin sebelum atat atau mesin-mesin beroperasi.
2.
Periodic maintenance
Kegiatan perawatan yang
dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan Preventive Maintenance :
1.
Memperpanjang umur produktif asset atau alat dengan
mendeteksi bahwa sebuah asset atau alat memiliki titik kritis penggunaan
(critical wear point) dan mungkin akan mengalami kerusakan.
2.
Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga
supaya kondisi peralatan selalu dalam keadaan sehat.
3.
Meminimalkan resiko kerusakan peralatan dan hasil
produksi yang cacat serta meningkatkan ketahanan mesin dan alat terhadap kemampuan
proses.
4.
Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan
peralatan dengan membuat aktivitas pemeliharan peralatan.
5.
Menjaga biaya Pengeluaran atau Produksi seminimal
mungkin.
Manfaat Preventive Maintenance :
1.
Memperkecil overhaul ( turun mesin ).
2.
Mengurangi kemungkinan reparasi /perbaikan berskala
besar.
3.
Mengurangi biaya kerusakan / pergantian alat atau
mesin.
4.
Memperkecil kemungkinan produk-produk yang rusak.
5.
Meminimalkan persediaan suku cadang.
6.
Memperkecil hilangnya biaya-biaya tambahan akibat
penurunan mesin ( overhaul ).
7.
Menurunkan harga satuan dari produk pabrik.
Proses Preventive Maintenance :
1.
Melakukan pencatatan dan pengelolaan data tentang
perawatan, kegagalan, dan penggunaan peralatan (dasar analisis peralatan).
2.
Semua jenis kegiatan predictive. Termasuk inspeksi,
melakukan pengukuran,inspeksi part untuk kualitas, analisis pelumas,
temperature, getaran, kebisingan, pencatatan semua data dari kegiatan
predictive untuk trend analysis.
3.
Writing up setiap kondisi yang memerlukan perhatian
khusus , yang berpotensial kearah kegagalan.
4.
Penjadwalan dan pelaksanaan perbaikan yang diinstruksikan.
5.
Melakukan Pengamatan Secara Visual terhadap Reaksi
dan Fungsi Alat.
6.
Melakukan Pengamatan dengan Bantuan Alat Seperti
Infrared Thermography Camera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar